Kamis, 11 Februari 2010

50 Pejabat Struktural dan 4 Sekdes Dilantik


(BANJARNEGARA-SB) - Jadilah pegawai yang baik dan bertindaklah sesuai aturan dan perundangan yang berlaku. Karena itu lebih enak, daripada neko-neko malah akan menyulitkan diri sendiri. Apalagi di masa sekarang ini ketika upaya-upaya penegakan hukum semakin gencar dilaksanakan. Demikian pesan Bupati Drs. Ir. Djasri, MM, MT kepada 50 orang pejabat struktural dan 4 orang Sekdes yang baru dilantik di Pendopo Dipayudha Adigraha, Kamis (11/02).


Jabatan struktural, kata Bupati, adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam memimpin suatu satuan organisasi Negara. Oleh karena jabatannya tersebut seorang pejabat struktural mempunyai wewenang tertentu, mempunyai hak sebagai penghargaan atas tugas yang diemban, harus dapat memimpin dan bekerja sama dengan baik di lingkungan kerjanya. “Dan yang paling penting adalah seorang pejabat struktural dituntut untuk mampu melaksanakan tugas yang diembannya secara professional dan penuh tanggung jawab” katanya.

Mereka yang dilantik tersebut adalah 2 orang eselon III a, 3 orang eselon III b, 33 orang eselon IV a, 8 orang eselon IV b, dan 4 orang eselon V. Sedangkan empat orang Sekdes yang dilantik merupakan Sekdes desa Biting Kecamatan Pejawaran, Petir Kecamatan Purwonegoro, Kutayasa Kecamatan Madukara, dan Pingit Lor Kecamatan Pandanarum. Dengan tambahan 4 orang Sekdes yang baru dilantik ini, masih tersisa 34 desa yang jabatan Sekdesnya masih kosong dari 278 Kelurahan dan Desa di seluruh Kabupaten Banjarnegara.

Berkaitan dengan pelantikan Sekdes ini Bupati mengingatkan bahwa Kabupaten Banjarnegara yang masih dikategorikan sebagai Daerah Tertinggal ingin meninggalkan status tertinggal ini di tahun 2010. Karena itu, Bupati mengharapkan kerja keras dari semua eleman, khususnya desa. “Hal ini tidak lepas dikarenakan indikator daerah tertinggal banyak ditentukan oleh pemerintah desa” katanya.

Sekretaris Desa mempunyai peran penting di pemerintahan desa, karena itu upayakan untuk dapat mewujudkan pemerintahan desa yang berdaya guna dan berhasil guna, transparan dan akuntabel. Terus berupaya menggali dan mengembangkan potensi yang ada untuk mensejahterakan masyarakat menuju desa mandiri. “Jangan lupa, kepala desa dan sekretaris desa merupakan kepanjangan tangan Bupati dan sekaligus garda terdepan pemerintahan, karena itu sukses penyelenggaraan pemerintahan kabupaten di tingkat desa merupakan tanggung jawab mereka berdua” pungkasnya. (**--ekobr-Humas Setda)


Selasa, 09 Februari 2010

Petani Kentang Kekurangan Bibit Unggul


(BANJARNEGARA-SB) - Petani kentang Batur kekurangan bibit kentang unggul jenis Granola. Kebutuhan bibit unggul untuk kentang jenis Granola sebesar 12.000 ton per tahunnya baru dapat dipenuhi sebanyak 300 ton. Dengan demikian terjadi kekurangan bibit unggul sebanyak 11.700 ton.


Menurut Ir. Suparji, Kasi Hortikultura Dintankannak, kekurangan bibit kentang terjadi karena suplai bibit kentang unggul untuk wilayah Banjarnegara dipenuhi dari suplai kebun Bibit luar daerah. Sehingga ada keterbatasan jumlah pasokan. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan kebun bibit sendiri, sehingga memungkinkan untuk menjaga kontuinitas suplai bibit. “Dengan pasar yang masih terbuka luas, suplai bibit kentang unggul ini menjadi sangat penting” katanya.

Menurutnya, untuk mengejar kebutuhan pasar dan prospek pertanian kentang ke depannya, pembangunan kebun bibit sudah tidak dapat dihindarkan lagi. Bila kebun bibit dibangun, ada jaminan ketersedian suplai bibit kentang dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Dengan harga bibit unggul kentang pada kisaran Rp 15.000/kg.-nya. Untuk kebutuhan bibit unggul kentang sebesar 12.000 ton per tahunnya, berapa besar PAD yang dapat diraih?” katanya.

Ia menjelaskan, belum lama berselang, Mrs. Lam-Chan Lee Tiong, Head, Holticulture Branch Singapore, beserta rekan dan para importir besar Singapore berkunjung ke Kecamatan Batur untuk menjajagi kemungkinan import kentang jenis Granola dari Batur. Pemerintah memfasilitasi pertemuan mereka dengan kelompok Tani Perkasa, Dieng Kulon. Meskipun belum final, tetapi pertemuan tersebut dapat menjadi jembatan bagi para petani dan importir untuk mempertemukan kualifikasi syarat kentang yang dapat diekspor, harga, kesanggupan kontinuitas mutu serta jumlah produk.

Mereka mengajukan syarat kentang yang dapat diekspor adalah kentang yang bebas hama penyakit, varietas granola, bentuknya bulat, ukuran umbi antara 6 - 10 per kilogramnya, dan dikemas dalam box yang dilapisi plastik. “Salah satu hal yang membayangi keberhasilan negoisasi tersebut adalah kemampuan petani menyediakan kentang granola yang memenuhi syarat kualifikasi ekspor karena kurangnya jumlah bibit yang dapat ditanam” katanya.

Sementara itu, menurut Dawam pedagang besar hasil bumi asal Sumberejo, Batur, membenarkan bahwa selama kurun waktu 5 tahun Ia bekerja sama dengan perusahaan eksportir Jakarta, ketersediaan kentang untuk ekspor ini masih menjadi masalah. Padahal pasar Singapura dan Malaysia yang menjadi tujuan ekspor perusahaan ini masih terbuka luas. “Untuk satu perusahaan saja permintaan per minggunya antara 50 - 60 ton, tetapi baru dapat terjangkau sejumlah 35 ton per minggunya” katanya.

Oleh karena itu, Ia berharap Pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap prospek agribisnis kentang ini mengingat peluang pasarnya yang masih terbuka luas. Sebab menurut pendapatnya, bila kentang tersedia melimpah di wilayah ini dengan jaminan harga ekspor kentang yang relatif stabil, petani dan Pemerintah juga yang akan diuntungkan. “Karena itu, agar suplai bibit kentang unggul untuk petani tercukupi, saya mendukung pembangunan kebun bibit kentang di wilayah atas ini” pungkasnya. (**--ekobr)

Senin, 01 Februari 2010

Gubernur Resmikan Sejumlah Proyek di Banjarnegara


(BANJARNEGARA-SB)Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, Kamis (20/01) meresmikan sejumlah proyek pembangunan di Kabupaten Banjarnegara. Secara simbolis, peresmian dilakukan di Terminal Induk Banjarnegara. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti terminal induk Banjarnegara.

Terminal Induk Banjarnegara, dibangun di lokasi bekas stadion Banjarnegara, dengan anggaran APBD sebanyak Rp. 3,8 milyar. Dalam pada itu Gubernur berharap agar sarana tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik, guna peningkatan perekonomian di Kabupaten Banjarnegara.

Usai Peresmian terminal induk Banjarnegara, Gubernur mencanangkan program pelayanan KTP dan KK secara online. Gubernur melakukan teleconference dengan operator pelayanan KTP di tiga Kecamatan, masing-masing Kecamatan Bawang, Madukara / dan rakit.

Selain itu Gubernur juga melakukan penandatanganan prasasti pada pembangunan pasar Tradisional Hasil Bumi Banjarnegara // Menurut Gubernur, memasuki pasar bebas asean, diharapkan semua pihak dapat menyikapi dengan bijak.,Bupati, camat dan kepala desa diharapkan mampu turun langsung ke masyarakat, untuk memantau produksi mereka agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitasnya.

Selain peresmian sejumlah proyek pembangunan, Bibit waluyo juga menyerahkan bantuan Provinsi Jawa Tengah kepada Kabupaten Banjarnegara, sebesar Rp. 5,6 milyar, untuk kegiatan pembangunan tahun 2010. (gil)

Fasilitasi Investor Dua Lokasi Eks Bengkok Ditinjau


(BANJARNEGARA-SB)
Dua lokasi eks bengkok Kelurahan Semampir Kecamatan Banjarnegara Jumat lalu ditinjau. Peninjauan yang dilakukan Oleh Sekda, BAPPEDA, DPPKAD, Dinas Indagkop dan UMK, Bagian Perekonomian, Bagian Hukum dan Bagian Tata Pemerintahan ini sebagai upaya memfasilitasi pihak ketiga yang tertarik berinvestasi di Banjarnegara.


Lokasi pertama yang ditinjau yakni Semampir bagian selatan jalan, belakang MTS Negeri 1 Banjarnegara. Lahan eks bengkok seluas 8.750 m2 ini kurang diminati karena akses jalan yang dianggap kurang mendukung.

Lokasi kedua berada di utara Dinas Hubkominfo dengan luas lahan sebesar 2 ha. Sedianya, peninjauan lokasi akan dilakukan di tiga tempat. Namun mediator investor menunjukkan minatnya pada lahan eks bengkok di utara Dinhubkominfo.

Menurut informasi dari Bagian Hukum, investor itu merupakan perusahaan kayu raksasa dari Malaysia yang telah sekian lama membangun usaha di Kalimantan. Karena ijin perpanjangan usaha di pulau yang terkenal penghasil kayu kualitas tinggi itu telah habis, sementara alat-alat dan seluruh perlengkapannya harus tetap dioperasikan, maka investor itu harus mencari lahan yang siap bangun. Kebetulan salah satu mediator investor tersebut, Bagyoto, merupakan putra daerah Banjarnegara sehingga mengusulkan Banjarnegara sebagai lokasi investasi selanjutnya.

Sekda Syamsudin yang memimpin rapat dilanjutkan dengan peninjauan lokasi berharap, jika memang investor tersebut serius, selagi perpindahan alat-alat dari Kalimantan dilakukan, lahan di Banjarnegara juga segera disiapkan. (gil)

Hadapi Kejuaraan Arung Jeram Internasional, Pemkab Siapkan Penginapan Rumah Penduduk


(BANJARNEGARA-SB) Minimnya jumlah hotel di Banjarnegara, membuat Pemerintah Kabupaten dan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) bekerja ekstra. Mereka terpaksa akan memanfaatkan rumah penduduk untuk dijadikan penginapan bagi peserta maupun suporter kejuaraan arung jeram internasional, bulan April mendatang.

Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Banjarnegara, Bambang Sugiarto, mengatakan, dengan peserta minimal 11 negara, paling tidak ada sekitar 200 atlet dan oficial. Jumlah tersebut belum termasuk suporter dari negara masing-masing. Sementara jumlah hotel di Banjarnegara sangat terbatas.

Menurutnya, pertimbangan lain menyiapkan rumah penduduk, belajar dari even kejurnas arung jeram yang pernah dilakukan Banjarnegara, yakni para atlet lebih memilih untuk menginap di rumah penduduk, yang berlokasi di dekat sungai, mengingat ada sesi latihan yang harus dijalani.

Ditambahkan, berdasarkan informasi dari FAJI / para atlet ini akan berada di Banjarnegara, sepekan sebelum pertandingan dilakukan.

Seperti diketahui, Bulan April mendatang, Banjarnegara akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan kejuaraan arung jeram internasional, atau International Rafting Federation (IRF) Australasian Rafting Champs 2010.

Sebelas negara termasuk Indonesia sudah mengonfirmasi keikutsertaan dalam ajang tersebut. Sepuluh negara lainnya adalah Australia, China/ India, Iran, Jepang, Kazaktan, Korea, Nepal, New Zealand dan Philipina. (gil)