![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ-nUx1kgjQyzNJXuwbqVBLUqKHM5WScFnfSe0YptnMCyplkxSaxKMlYOwtqoxRxhJbnlBsMdRinx1HZ2La7kY361i3KWRx9rsBKZ_VHj3GUbtaEyPjOSajj_gUevamygY7dwdv8qXvrI5/s200/arum12.jpg)
(BANJARNEGARA-SB) Minimnya jumlah hotel di Banjarnegara, membuat Pemerintah Kabupaten dan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) bekerja ekstra. Mereka terpaksa akan memanfaatkan rumah penduduk untuk dijadikan penginapan bagi peserta maupun suporter kejuaraan arung jeram internasional, bulan April mendatang.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Banjarnegara, Bambang Sugiarto, mengatakan, dengan peserta minimal 11 negara, paling tidak ada sekitar 200 atlet dan oficial. Jumlah tersebut belum termasuk suporter dari negara masing-masing. Sementara jumlah hotel di Banjarnegara sangat terbatas.
Menurutnya, pertimbangan lain menyiapkan rumah penduduk, belajar dari even kejurnas arung jeram yang pernah dilakukan Banjarnegara, yakni para atlet lebih memilih untuk menginap di rumah penduduk, yang berlokasi di dekat sungai, mengingat ada sesi latihan yang harus dijalani.
Ditambahkan, berdasarkan informasi dari FAJI / para atlet ini akan berada di Banjarnegara, sepekan sebelum pertandingan dilakukan.
Seperti diketahui, Bulan April mendatang, Banjarnegara akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan kejuaraan arung jeram internasional, atau International Rafting Federation (IRF) Australasian Rafting Champs 2010.
Sebelas negara termasuk Indonesia sudah mengonfirmasi keikutsertaan dalam ajang tersebut. Sepuluh negara lainnya adalah Australia, China/ India, Iran, Jepang, Kazaktan, Korea, Nepal, New Zealand dan Philipina. (gil)